|
sumber gambar: google images |
|
Pernahkah anda mengalami kram leher (dalam Bahasa Jawa disebut
cengeng) ketika anda terbangun dari tidur? Pada tingkatan yang
agak parah, beberapa orang yang mengalami kram leher setelah bangun
tidur bahkan merasa sangat sakit/pegal ketika lehernya digerakkan
menengok ke kanan maupun kiri. Alhasil, pergerakannya pun sangat kaku
dan cenderung tidak untuk menengok, kecuali tubuhnya ikut berputar.
Beberapa diantaranya hingga tidak tersadar jika kepalanya agak
sedikit miring (tidak tegak lurus) ke kanan/ kiri ketika itu.
Banyak penderita kram leher yang merasa sakit dan sangat risih dengan
keadaan yang demikian. Ada yang mencoba mengobatinya
dengan obat
pegal linu, ada yang memijatkannya pada tukang urut, ada pula yang
mengerik lehernya seperti halnya orang masuk angin. Maka dari itu,
kejadian kram leher bukanlah hal yang sepele, karena berkaitan dengan
rasa nyaman pergerakkan tubuh kita.
Dalam Kepercayaan masyarakat Jawa, kram leher disebabkan karena
bantal yang lama tidak dijemur. Cukup aneh kan? Memang secara rasio
hal ini sulit untuk diterima. Akan tetapi, jika anda mau mengamati,
itulah kenyataannya. Menjemur bantal dan mencuci sarung bantal
bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Hanya saja terkadang orang –
orang merasa malas untuk melakukannya, atau menganggap bantalnya
masih nyaman untuk digunakan. Padahal, sekecil apapun, dalam setiap
harinya debu – debu yang menempel bertambah. Belum lagi kelembaban
yang menambah dari keringat ketika tertidur, bahkan dari air liur.
Jika isi bantal anda adalah kapuk randu, itu sangat perlu untuk
sering dijemur. Namun, dalam hal ini adalah semua jenis bantal,
seyogyanya sering untuk dijemur.
Bantal adalah tempat bersandarnya kepala , ketika raga sedang dalam
posisi rebah atau tiduran atau tertidur. Sedangkan kepala adalah
suatu organ yang utama pada tubuh manusia. Karena di kepala terdapat
otak, mata, telinga, rambut, pusaran rambut (uyeng – uyeng), dan
sebagainya. Suatu organ yang sangat penting dan utama itu, wajib kita
jaga. Pantaskah jika organ utama seperti kepala kita ini bersandar
pada tempat/ benda yang lembab dan kurang bersih? Dengan bantal yang
sangat jarang dijemur, itu artinya membiarkan kepala bersandar pada
sesuatu yang kurang bersih. Bantal yang jarang dijemur akan mempunyai
kelembaban dan bisa menjadi sarang bakteri yang berasal dari
debu-debu yang menempel maupun sisa-sisa keringat atau bahkan air
liur yang meresap di bantal saat seorang sedang tertidur. Jika
dibiarkan, diri kita sendiri lah yang akan mengingatkan kita melalui
leher yang menjadi penghubung antara badan dan kepala.
Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi ketika kita sedang tertidur.
Manusia tidur, yang tertidur adalah raganya. Sedangkan ruh (sukma)
dari manusia itu pergi ke alam lain untuk melakukan suatu tugas yang
tidak semua orang mengetahui tentang itu. Sukma yang ada pada setiap
manusia adalah suci adanya. Sangat sayang jika suatu dzat yang suci
tersebut menempat pada raga yang kurang menjaga kebersihan. Sedangkan
raga itu diibaratkan rumah dari si pemiliknya/ penghuninya. Walaupun
raganya bersih, tapi terkadang tempat yang digunakan untuk aktivitas
atau bersandar raga ini juga belum tentu bersih seperti apa yang
diharapkan. Ada pepatah mengatakan, kebersihan pangkal kesehatan, dan
juga kebersihan merupakan sebagian dari iman. Maka dari itu, dengan
menjaga kebersihan tubuh (raga) dan lingkungan kita, sama juga dengan
kita telah menuju pola hidup yang sehat dan juga belajar sebagai
seorang yang beriman.